Menulusuri Kerajinan Tangan Khas Aceh Melalui Kasab Aceh
Kasab atau kerajinan benang
emas dikenal secara luas sebagai sulaman khas
tradisional dari Aceh yang dibuat diatas kain beludru. Ukiran Kasab
terdiri dari banyak motif yang pada umumnya berbentuk flora yang disulam dengan
rapi bahkan dihiasi dengan manik-manik berwarna emas. Bagi masyarakat
tradisional aceh penggunaan kasab sama halnya dengan penggunaan rencong, jenis
kasab bisa mewakili derajat atau menjadi parameter status sosial, misalnya bagi
raja dan rakyat umum bentuk dan coraknya akan sedikit berbeda dari segi warna
dan unsurnya. tapi sekarang perbedaan itu sudah tidak terlalu dipermasalahkan
dan bahkan disetarakan.
Warna yang terkandung pada kasab terdiri dari 4 warna khusus,
seperti pada tiree atau tirai misalnya membentang beludu polos secara vertikal
antara warna kuning, merah, hujau dan hitam. Ke empat warna tersebut mewakili
status sosial masyarakat tradisional aceh mulai dari kuning melambangkan raja,
merah sebagai hulubalang atau panglima, hijau sebagai ulama sementara hitam
sebagai rakyat jelata.
Berdasarkan fungsinya kasab
terdiri dari beberapa bagian, yaitu pelaminan, pinto geurubang, bhi, Ayu-ayu,
Seuradi, Dalansi, Tilam Duek, Mereuecu, tiang pelaminan, tirai, aneuk tirai,
langet-langet, Mata langet, Mata Kasur, dan kipas. Setiap bagian kasab
mengandung corak yang berbeda-beda. Proses pembuatan satu bagian kasab biasanya
menghabiskan waktu berbulan-bulan karena perlu ketelitian dan konsentrasi serta
kesabaran untuk menghasilkan sulaman kasab yang sempurna.
2 komentar:
sulamannya rapi and keliatan glamor..
nice...
Sulamannya padat dan kelihatan mewah elegant
Posting Komentar